MOSKOW, iNews.id - Arab Saudi dilaporkan telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) soal penghentian rencana negosiasi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Informasi itu disampaikan surat kabar berbahasa Arab, Elaph, mengutip sumber kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Laporan tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Jumat lalu, normalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi mungkin bisa terjadi, namun bukan suatu kepastian.
Para pemimpin Israel kebingungan atas keputusan Saudi yang memutuskan untuk menghentikan pembahasan dengan AS soal rencana negosiasi normalisasi hubungan.
Namun sumber tersebut juga mengatakan keberatan dari pihak Israel. Pemerintahan Netanyahu menolak syarat perdamaian dengan Palestina serta adanya tuntutan dari blok sayap kanan di pemerintahan yang melemahkan kemungkinan pemulihan hubungan dengan Arab Saudi.
AS menginisiasi normalisasi hubungan antara Israel dengan negara-negara Arab pada 2020, di bawah pemerintahan Donald Trump.
Sebagai hasil upaya tersebut, Uni Emirat Arab dan Bahrain meneken Perjanjian Abraham untuk normalisasi hubungan dengan Israel pada September 2020. Maroko bergabung pada Desember tahun yang sama. Sebelum itu Israel sudah lama berdamai dengan dua negara Arab yakni Yordania dan Mesir.
Sebulan kemudian giliran Sudan yang menandatangani Perjanjian Abraham, meski saat itu belum meneken dokumen terkait Israel karena adanya perbedaan pendapat di antara kepemimpinan militer dan sipil.