"Sehubungan dengan laporan mengenai bukti-bukti yang menunjukkan keterlibatan Iran dalam tindakan-tindakan agresi melalui dukungannya kepada milis teroris Houthi di Yaman terhadap Arab Saudi, dimana bukti-bukti tersebut telah disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB yaitu berupa puing-puing 25 drone dan rudah jelajah," demikian isi rilis Pemerintah Arab Saudi yang diterima iNews.id, Kamis (2/7/2020) malam WIB.
"Tindakan sabotase yang menargetkan instalasi minyak bukan hanya menargetkan Arab Saudi saja, tetapi juga menargetkan komunitas internasional dan ekonomi global, di mana serangan tersebut telah menyebabkan penurunan produksi minyak sebesar 50 persen setara dengan 5,7 juta barel per hari," lanjut isi pernyataan.
Berdasarkan fakta-fakta yang dikemukakan, Arab Saudi mengajak komunitas internasional bersama-sama menghidupkan kewaspadaan global terhadap ancaman di jalur-jalur komoditi migas internasional.
"Ajakan Arab Saudi kepada para ahli internasional dan kalangan PBB untuk berpartisipasi dalam penyelidikan mencerminkan transparansinya dengan komunitas internasional mengenai kebenaran apa yang terjadi dan mengklarifikasinya dengan bukti-bukti, dan masyarakat internasional memikul tanggung jawabnya dan ini telah dilakukan dengan penyelidikan independen dan transparan."
"Kerajaan Arab Saudi sangat serius untuk mengamankan jalur laut internasional dan serta instalasi-instalasi minyak berdasarkan kepeduliannya terhadap perdamaian dan keamanan internasional, dan kembali menegaskan bahwa Iran adalah negara yang mengadopsi milisi teroris Houthi," lanjut isi pernyataan.