JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Arab Saudi menyebut Iran berada di balik aksi serangan milisi Houthi ke sejumlah fasilitas stretegis miliknya. Saudi memandang aksi tersebut sebagai sebuah teror bagi komunitas internasional.
Pada 23 Juni lalu, pemerintah Arab Saudi melaporkan terjadi serangan drone dan rudal balistik yang menargetkan fasilitas pengolahan minyak. Namun, upaya tersebut dapat dihalau oleh sistem anti-rudal milik Saudi.
Milisi Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan misil tersebut. Mereka mengklaim serangannya berhasil mengenai fasilitas markas militer Saudi. Ini bukan kali pertama fasilitas strategis Saudi mendapat serangan.
Pada September 2019, dua kilang minyak Aramco, perusahaan minyak milik Pemerintah Arab Saudi, diserangan menggunakan drone. Dampaknya, pasokan 6 persen permintaan minyak dunia terhenti.
Setelah mengumpulkan semua bukti penyerangan, Pemerintah Saudi menyimpulkan persenjataan yang digunakan oleh milisi Houthi merupakan dukungan dari Iran. Saudi mengklaim serangan ke instalasi minyak mentah miliknya sebagai upaya melakukan sabotase perdagangan minyak internasional