Menurut dia, temuan ini bakal memperkuat apresiasi sejarah, serta hubungan budaya yang mendalam antara orang-orang UEA dan laut. Di luar itu, masih banyak misteri yang harus disingkap di seluruh Emirat Abu Dhabi.
“Tentunya sangat penting bagi kami untuk terus berupaya menemukan, melestarikan, dan melindungi warisan kami yang tak ternilai bagi generasi sekarang dan mendatang untuk belajar lebih banyak tentang masa lalu leluhur kami,” ucap al-Mubarak.
Struktur yang ditemukan di Pulau Ghagha berupa sejumlah ruangan bundar sederhana, yang dindingnya terbuat dari batu. Sisa dinding itu yang masih lestari rata-rata memliki tinggi hampir satu meter. Kamar-kamar itu kemungkinan besar adalah rumah bagi komunitas kecil yang mungkin telah tinggal di pulau itu sepanjang tahun.
Ratusan artefak ditemukan di dalam ruangan-ruangan itu. Di antaranya berupa mata panah batu yang dibuat dengan halus yang siap digunakan untuk berburu. Kemungkinan besar masyarakat di sana pada masa itu juga menggunakan sumber daya laut yang kaya sebagai mata pencaharian mereka.
Masih belum diketahui berapa lama pemukiman itu ditempati manusia. Akan tetapi, setelah ditinggalkan, tempat itu tampaknya tetap menjadi bagian penting dari lanskap budaya, karena hampir 5.000 tahun yang lalu seseorang dimakamkan di reruntuhan bangunan tersebut. Ini adalah salah satu dari sedikit pemakaman dari periode ini yang dikenal di pulau-pulau Abu Dhabi.