YEREVAN, iNews.id - Armenia menarik duta besarnya di Israel terkait pengiriman senjata Negara Yahudi itu ke Azerbaijan. Perang antara Armenia dan Azerbaijan sudah memasuki hari keenam, Jumat (2/10/2020), dan merenggut sedikitnya 130 nyawa dari kedua pihak, termasuk warga sipil.
Azerbaijan mengakui penggunaan senjata buatan Israel dalam perang melawan separatis Armenia di Nagorno-Karabakh.
Presiden Azerbaijan Hikmat Hajiyev pada Rabu lalu mengatakan pasukannya menggunakan sejumlah drone buatan Israel di Nagorno-Karabakh.
"Memiliki salah satu armada (drone) terkuat di kawasan, di antaranya buatan Israel. Kami juga memiliki drone lain, tapi kebanyakan buatan Israel, termasuk drone penyerang dan pengintai dan drone kamikaze 'Harop'," kata Hajiyev.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armenia Anna Naghdalyan mengatakan, langkah Israel tersebut tak bisa diterima.
"Kementerian terpaksa memulangkan duta besarnya di Israel," kata Naghdalyan, dikutip dari Reuters.
Sementara itu Israel menyesalkan keputusan Armenia menarik dubesnya.
"Israel menganggap penting hubungan dengan Armenia serta menilai Kedutaan Besar Armenia di Israel sebagai sarana penting untuk mempromosikan hubungan tersebut demi kepentingan bersama," bunti pernyataan Kemlu Israel.