WASHINGTON DC, iNews.id – Rencana Presiden AS Joe Biden untuk membangun pelabuhan terapung militer AS di dekat Jalur Gaza untuk mempercepat masuknya bantuan ke wilayah Palestina itu mungkin memerlukan waktu hingga 60 hari. Prosesnya pun diperkirakan melibatkan lebih dari 1.000 tentara Amerika.
Hal itu diungkapkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) pada Jumat (8/3/2024). Pernyataan dari kementerian itu muncul sehari setelah Biden mengumumkan inisiatif pembangunan pelabuhan terapung di Gaza dalam pidato kenegaraannya.
Juru Bicara Utama Pentagon, Marsekal Muda Patrick Ryder, menyebut perencanaan sistem pelabuhan terapung AS di Gaza masih dalam tahap awal. Perintah penempatan personel yang akan dilibatkan dalam proyek itu juga baru diberikan kepada pasukan yang akan berangkat menuju ke Timur Tengah.
Menurut Pentagon, pihaknya juga belum menentukan secara pasti bagaimana lokasi pendaratan sistem pelabuhan terapung itu akan diamankan dari segala ancaman. Kementerian itu mengatakan, mereka sedang berdiskusi dengan para mitra, termasuk Israel.
Ryder mengatakan, tidak menutup kemungkinan pelabuhan itu juga akan menjadi sasaran kelompok pejuang Hamas—yang oleh AS dicap sebagai organisasi teroris.