AS, di bawah kepemimpinan Donald Trump, menarik diri dari JCPOA pada Mei 2018, dilanjutkan dengan memberlakukan sanksi yan berat.
JCPOA bertujuan untuk mengendalikan program nuklir Iran. Selain AS, kesepakatan ini juga ditejen China, Rusia, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Setelah AS menarik diri, Iran mengabaikan kewajiban dalam kesepakatan itu dengan meningkatkan pengayaan uranium di atas batas.
Pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu dimulai kembali sejak akhir November, ini merupakan pembicaraan putaran ketujuh setelah pertemuan sebelumnya gagal mencapai kesepakatan.