"Kami mengetahui laporan yang menunjukkan DPICM 155 mm tertentu memiliki tingkat kegagalan lebih tinggi," kata seorang pejabat Pentagon, dikutip dari Sputnik.
Namun hasil pengujian terbaru pada DPICM pada 2020 mengungkap, tingkat kegagalan tidak lebih dari 2,35 persen, main melebihi batas yakni 1 persen.
Juru Bicara Pentagon Patrick Ryder mengatakan, bom klaster dengan tingkat kegagalan 2,35 persen atau lebih rendah bisa saja dikirim ke Ukraina.
Para ahli memperingatkan pengiriman bom klaster ke Ukraina akan meningkatkan ancaman bagi warga sipil yang terjebak di zona pertempuran.