Ini semakin menambah pelik kondisi dalam negeri Iran yang juga diterpa isu korupsi, sistem perbankan yang kacau, serta pengangguran yang merajalela.
"Harga meningkat selama tiga atau empat bulan dan semua yang kami butuhkan menjadi sangat mahal, bahkan sebelum sanksi diberlakukan kembali," kata seorang fotografer, Yasaman (31).
Seperti banyak warga lain, dia yakin para pemimpin Iran akan kembali ke meja perundingan, seperti harapan Trump.
"Saya berharap ini akan terjadi suatu hari nanti. Kebanyakan orang percaya para politisi harus 'minum cangkir racun' pada akhirnya," kata Yasaman.
Ungkapan itu itu belakang ini kembali populer di Iran, digunakan oleh pemimpin revolusioner Iran, Ruhollah Khomeini, saat menandatangani gencatan senjata untuk mengakhiri perang Irak pada 1988. Dia menyebut langkahnya itu seperti meminum secangkir racun.