WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) merilis hasil pemeriksaan forensik terhadap peluru yang membunuh jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh. Pemerintah Otoritas Palestina pada akhir pekan lalu mengumumkan telah menyerahkan peluru tersebut kepada otoritas AS untuk diperiksa.
Abu Akleh terbunuh saat meliput bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina di Jenin, Tepi Barat. Hasil pemeriksaan Pemerintah Otoritas Palestina menyebutkan, perempuan keturunan Amerika itu dibunuh dengan sengaja oleh pasukan Israel. Kantor HAM PBB juga mengungkap hasil serupa berdasarkan pemeriksaan di lapangan.
Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengungkap hasil pemeriksaan, yakni Abu Akleh kemungkinan terbunuh dari posisi Israel secara tak sengaja. Penyelidik independen juga tidak bisa memberi kesimpulan pasti mengenai asal peluru yang mengenainya.
Koordinator Keamanan AS (USSC), merujuk hasil penyelidikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Pemerintah Otoritas Palestina, menyimpulkan tembakan mungkin saja berasal dari posisi Israel, namun tidak disengaja.
"USSC tidak menemukan alasan untuk percaya bahwa ini disengaja, melainkan hasil dari keadaan tragis selama operasi militer yang dipimpin IDF terhadap faksi Jihad Islam Palestina," bunyi pernyataan Deplu AS, dikutip dari Reuters, Rabu (6/7/2022).
Berdasarkan analisis forensik yang dilakukan oleh pihak ketiga namun diawasi USSC, para ahli balistik mengungkap peluru telah rusak parah, sehingga tak bisa menyimpulkan secara jelas mengenai asalnya.