TAMARAC, iNews.id - Dua orang warga Amerika Serikat (AS) yakni sebagai James Solages (35) dan Joseph Vincent (55), diselidiki dalam kasus pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise. Keduanya tergabung dalam unit komando bersenjata yang menurut sumber dari tentara Kolombia, memasuki Haiti dari Dominika.
Sebanyak tiga orang sumber anonim dari kalangan penegak hukum AS mengonfirmasi penyelidikan tersebut. Penyelidikan dilakukan oleh badan intelijen dan lembaga penegak hukum tak lama setelah keduanya ditangkap dengan tuduhan terlibat kasus pembunuhan Moise.
Sementara otoritas Haiti belum memberi penjelasan motivasi Solages dan Vincent, yang keduanya warga Haiti-AS, bergabung dengan tentara bayaran Kolombia untuk membunuh Moise. Namun diketahui Solages mencitrakan dirinya dalam sebuah situs amal sebagai agen diplomatik bersertifikat dan mantan kepala komandan pengawal untuk kedutaan Kanada di Haiti.
Seorang pejabat pemerintah yang namanya tidak disebutkan oleh Miami Herald menyebutkan, ketika Solages berusia pertengahan 20-an, dia sempat bekerja untuk sebuah perusahaan yang menyediakan keamanan untuk kedutaan Kanada di Haiti. Solages disebut bekerja sebagai pengawal cadangan.
"Kami mengetahui tuduhan yang melibatkan seseorang yang pernah dipekerjakan sebagai pengawal cadangan oleh sebuah perusahaan keamanan yang disewa oleh Global Affairs Canada pada 2010," tulis Miami Herald seperti dikutip dari Reuters, Jumat (9/7/2021).
Catatan publik menunjukkan Solages, warga negara AS yang dinaturalisasi, tinggal di Tamarac, Florida, dekat Fort Lauderdale, dan tidak memiliki catatan kriminal. Catatan dari Florida menyebutkan Solages telah memegang izin petugas keamanan dan senjata api.
Solages juga menjalankan bisnis yang disebut FWA SA A JACMEL AVAN INC, yang menggambarkan dirinya di situs webnya sebagai badan amal yang berfokus untuk mengakhiri kelaparan masa kanak-kanak dan meningkatkan pendidikan di Haiti. Sementara beberapa informasi rinci tentang Vincent telah muncul pada Jumat.