AS Masukkan 14 Perusahaan Teknologi China dalam Daftar Hitam Penindasan Muslim Uighur

Anton Suhartono
Kamp pengasingan muslim Uighur di Xinjiang yang disebut China sebagai tempat pelatihan vokasi (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memasukkan 14 perusahaan China ke daftar hitam atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap muslim Uighur di Xinjiang.

Departemen Perdagangan AS menyatakan, perusahaan-perusahaan itu terlibat dalam kejahatan dan pelanggaran HAM terkait penindasan, penahanan massal, serta pemantauan menggunakan teknologi canggih yang dilakukan pemerintah China terhadap etnis Uighur, Kazakh, dan anggota kelompok minoritas muslim lainnya di Wilayah Otonomi Xinjiang.

Perusahaan-perusahaan tersebut di antaranya China Academy of Electronics and Information Technology, Xinjiang Lianhai Chuangzhi Information Technology, Shenzhen Cobber Information Technology, Xinjiang Sailing Information Technology, Beijing Geling Shentong Information Technology, Shenzhen Hua'antai Intelligent Technology, dan Chengdu Xiwu Security System Alliance.

Dengan masuknya 14 perusahaan tersebut, sejauh ini ada 34 entitas bisnis, termasuk beberapa dari Rusia dan Iran serta lima lainnya yang secara langsung mendukung program modernisasi militer China, masuk daftar hitam.

"Departemen Perdagangan terus berkomitmen untuk mengambil tindakan kuat dan tegas, menargetkan entitas yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang atau yang menggunakan teknologi AS untuk mendorong upaya modernisasi militer China," kata Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, dikutip dari Reuters, Jumat (9/7/2021).

Daftar tersebut juga mencakup delapan entitas yang memfasilitasi ekspor barang-barang AS ke Iran serta enam entitas atas keterlibatan mereka dalam pengadaan komponen elektronik asal AS, kemungkinan sebagai kelanjutan dari program militer Rusia.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 jam lalu

Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet

Internasional
2 jam lalu

Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela Minta Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB

Internasional
2 jam lalu

Di Balik Tuduhan Narkoba, Amerika Diduga Bidik Minyak Venezuela

Internasional
3 jam lalu

Nah, Ajudan Trump Klaim Seluruh Minyak dari Perut Bumi Venezuela Milik AS

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal