WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat menemukan tiga publikasi daring berisi informasi palsu atau menyesatkan tentang Covid-19 yang diduga diarahkan oleh dinas intelijen Rusia. Ketiga media itu disebut-sebut berusaha merusak reputasi vaksin corona yang diproduksi oleh Pfizer dan Moderna.
“(Ketiga publikasi itu) menyebarkan banyak jenis disinformasi, termasuk tentang vaksin Pfizer dan Moderna, serta mengenai organisasi internasional, konflik militer, aksi protes, dan berbagai isu yang memecah belah yang dapat mereka eksploitasi,” kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dikutip Reuters, Senin (8/3/2021) WIB.
Dia mengungkapkan, ketiga saluran publikasi yang dimaksud adalah News Front, New Eastern Outlook, dan Oriental Review. News Front dikendalikan oleh Badan Keamanan Federal Rusia. Sementara, New Eastern Outlook dan Oriental Review diarahkan dan dikendalikan oleh Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia.
“Departemen Luar Negeri AS akan terus mengekspos aktivitas jahat Rusia secara online. Kami juga akan terus bekerja sama dengan para sekutu dan mitra kami untuk memberikan tanggapan global dalam melawan disinformasi,” ucap jubir Deplu AS itu lagi.
Dia mengatakan, sebenarnya ada satu lagi saluran milik Rusia yang juga diidentifikasi sebagai penyebar hoaks. Media itu bernama Rebel Inside—yang dikendalikan oleh tentara Rusia. Akan tetapi, sebagian besar kegiatan publikasi yang keempat itu tidak aktif.
The Wall Street Journal (WSJ) adalah media AS yang pertama kali melaporkan temuan dugaan kampanye menyesatkan Rusia tersebut pada Minggu (7/3/2021). Akan tetapi, seorang juru bicara Kremlin (Pemerintah Rusia) membantah klaim AS yang menuduh negaranya menyebarkan informasi palsu tentang vaksin itu kepada WSJ.
Kedutaan Besar Rusia di Washington DC belum merespons permintaan klarifikasi dari wartawan terkait isu tersebut.