China berulang kali mengkritik AS terkait demonstrasi kematian pria 46 tahun itu. Perang urat saraf kedua negara sudah berlangsung sejak lama, dan terparah sejak pemerintahan Donald Trump.
Belakangan, AS mengecam dan menuduh China menutupi wabah virus corona sejak awal hingga menjalarke seluruh dunia. Ha lain adalah untuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong serta soal pelantikan presiden Taiwan.
China pun membalas melalui kasus pembunuhan Floyd oleh polisi kulit putih di Minneapolis pada 25 Mei lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada 1 Juni menyebut protes anti-rasisme menunjukkan kemunafikan AS. Dia juga menyebut rasisme sebagai penyakit kronis masyarakat AS.
Dia menyebut respons pemerintah AS terhadap kematian Floyd merupakan bukti standar ganda paling kentara di dunia.