Ratcliffe menyampaikan hal ini setelah para pemilih dari Partai Demokrat menerima email pribadi atas nama kelompok milisi bersenjata Proud Boys.
"Anda akan memilih Trump saat pilpres atau kami akan mendatangi Anda," demikian isi pesan palsu tersebut.
Namun Ratcliffe tidak menjelaskan bagaimana Rusia dan Iran bisa memperoleh data pemilih tetap, termasuk bagaimana mereka menggunakannya.
Sementara itu Direktur FBI Christopher Wray meyakinkan bahwa pilpres AS akan berjalan aman dan tidak akan mudah digoyahkan pihak mana pun. Sebelumnya China juga dituduh mencampuri pilpres AS.