Departemen Perdagangan AS juga menerapkan kontrol baru untuk membatasi akses bagi Iran terhadap teknologi, seperti mikroelektronika tingkat komersial dasar.
Selain AS, Inggris juga mengumumkan telah menjatuhkan sanksi terhadap Iran setelah berkoordinasi dengan AS.
“Tindakan Iran tidak bisa diterima. (Ini) adalah pesan kepada Israel bahwa kami ingin memainkan peran dalam memiliki strategi terkoordinasi menghadapi agresi Iran,,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, David Cameron, di sela-sela pertemuan para menlu anggota G7.
Pemerintah Inggris memberikan sanksi kepada tujuh individu dan enam entitas, termasuk Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iram dan Kepala Staf Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam.
Iran sebelumnya menegaskan, serangan melibatkan 320 rudal dan drone ke Israel merupakan pembalasan atas gempuran terhadap kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Serangan itu menewaskan 12 orang, termasuk tujuh perwira Garda Revolusi Iran.
Sementara itu Israel menegaskan akan melakukan pembalasan atas serangan Iran, namun tak memberikan rincian waktunya.
Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran mengatakan, militetnya bisa saja menggunakan senjata nuklir jika kondisi mengharuskan. Dia tak segan-segan meninjau kembali 'doktrin nuklir' menyusul ancaman Israel.