Setelah kota itu jatuh di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman, orang Turki menyebutnya Istanbul. Namun nama internasional kota itu tetap sebagai Konstantinopel, sampai awal abad ke-20 ketika kantor pos Turki menolak mengirimkan surat yang ditujukan kepada Konstantinopel.
Mungkin ini menjadi pelajaran bagi para pemimpin dunia, bahwa nama tidak ada yang dapat menjamin nama dapat bertahan hidup di kota, bahkan setelah 1.600 tahun.