ANKARA, iNews.id - Turki berjanji akan terus memerangi milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS), yang juga mereka anggap sebagai kelompok teroris. Hal itu ditegaskan Turki setelah Presiden Donald Trump memperingatkan soal kehancuran ekonomi jika negara itu menyerang milisi Kurdi saat pasukan AS mundur dari Suriah.
Membalas cuitan 'ancaman' Trump, Juru Bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, menegaskan "tidak ada perbedaan" antara kelompok ekstremis Negara Islam atau ISIS dengan milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
"Teroris tidak dapat menjadi mitra dan sekutu Anda. Turki mengharapkan AS menghormati kemitraan strategis kami dan tidak ingin itu dibayangi oleh propaganda teroris. Tidak ada perbedaan antara DAESH (ISIS), PKK, PYD dan YPG," cuti Kalin, seperti dilaporkan AFP, Senin (14/1/2019).
"Kami akan terus berjuang melawan mereka semua," tegasnya.
Tanggapan Turki muncul setelah Trump memperingatkan di Twitter, "Akan menghancurkan ekonomi Turki jika mereka menyerang Kurdi."
Turki memandang YPG sebagai "cabang teroris" dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang melakukan pemberontakan terhadap negara Turki sejak 1984.