Balas Dendam, Rusia Usir 10 Diplomat AS dan Sanksi 8 Pejabat

Djairan
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyetujui pemulangan 10 diplomat AS di negara itu sebagai tindakan balas dendam. (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Pemerintah Rusia, Jumat (16/4/2021) waktu setempat meminta 10 diplomat Amerika Serikat (AS) untuk meninggalkan negara tersebut. Hal itu sebagai balasan atas pengusiran diplomat Rusia dengan jumlah yang sama oleh pemerintahan Presiden Joe Biden tepat sehari sebelumnya.

Langkah tersebut secara resmi telah disetujui Presiden Vladimir Putin sebagai respons atas sanksi oleh AS terhadap Rusia. Tak hanya itu, Rusia juga melarang delapan pejabat tinggi AS untuk memasuki negara tersebut atas tuduhan kontribusi mereka terhadap ‘kursus anti-Rusia’.

Mereka yang dilarang masuk yaitu Direktur FBI Christopher Wray, Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, Jaksa Agung AS Merrick Garland, dan Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas. 

Pejabat lainnya yaitu Direktur Biro Penjara Federal Michael Carvajal, Direktur Dewan Kebijakan Domestik Susan Rice, mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, dan mantan kepala CIA Robert James Woolsey.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan akan mengakhiri dana kegiatan LSM AS di Rusia yang dituding ikut campur dalam urusan dalam negeri negara tersebut. Selain itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga sedang menyiapkan potensi sanksi yang lebih menyakitkan kepada bisnis AS di Rusia.

"Sekarang adalah waktunya bagi AS untuk menunjukkan akal sehat mereka, jika tidak, serangkaian keputusan yang lebih menyakitkan dari kami (Rusia) akan diterapkan," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Sabtu (17/4/2021).

Sehari sebelumnya, Kamis (15/4/2021), Gedung Putih menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait tuduhan campur tangan dalam Pilpres AS 2020 hingga peretasan dunia maya. Sanksi yang disetujui Biden mulai dari mengusir 10 diplomat Rusia dari Washington DC, memasukkan perusahaan Rusia ke daftar hitam (blacklist) hingga pembatasan pasar utang negara.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Internasional
3 jam lalu

Amerika Terbelah terkait Kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York

Internasional
14 jam lalu

Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza

Internasional
17 jam lalu

Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak

Internasional
18 jam lalu

Senat Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berakhir!

Internasional
19 jam lalu

5 Program Unggulan Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal