LONDON, iNews.id - Rusia mengusir 85 diplomat dari Prancis, Spanyol, dan Italia, Rabu (18/5/2022), sebagai pembalasan atas langkah serupa oleh ketiga negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia meminta 34 staf diplomatik Prancis, 27 dari Spanyol, dan 24 dari Italia untuk meninggalkan negaranya.
Ketiganya termasuk dari beberapa negara Eropa yang mengusir diplomat Rusia sejak invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Total lebih dari 300 diplomat Rusia diusir dari negara-negara Eropa. Mereka diusir dengan berbagai tuduhan, namun paling banyak adalah aktivitas mata-mata. Tuduhan itu dibantah oleh Rusia.
Sebagai pembalasan Rusia lebih dulu mengusir 45 diplomat Polandia dan 40 dari Jerman. Selain itu Rusia juga mengumumkan tit for tat terhadap Finlandia, Rumania, Denmark, Swedia, dan Norwegia. Negara di luar Eropa, yakni Jepang, masuk dalam bidikan.
Sementara itu Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyebut pengusiran diplomatnya oleh Rusia sebagai tindakan bermusuhan. Dia menegaskan saluran diplomatik kedua negara tidak boleh terganggu.
Prancis juga menyesalkan langkah Rusia dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Pada April Prancis mengusir puluhan diplomat Rusia yang dituduh melakukan aktivitas yang bertentangan dengan keamanan negara itu.