WASHINGTON, iNews.id - Pesawat tempur militer Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon mata-mata yang diduga milik China saat melayang di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu (4/2/2023) dengan satu rudal. Jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia menembak target pukul 14:39 waktu setempat.
Seorang pejabat senior militer AS mengatakan beberapa pesawat tempur dan pesawat pengisi bahan bakar terlibat dalam misi tersebut. Jet tempur F-22 menggunakan satu rudal udara-ke-udara supersonik AIM-9X, pencari panas untuk menghancurkan target.
Balon pengintai itu ditembak jatuh sekitar enam mil laut lepas pantai AS, di atas perairan yang relatif dangkal, berpotensi membantu upaya untuk memulihkan elemen kunci dari peralatan pengawasan China di antara puing-puing dalam beberapa hari mendatang, kata para pejabat.
Seorang fotografer Reuters yang menyaksikan penembakan itu mengatakan, aliran serangan datang dari jet dan mengenai balon, tetapi tidak ada ledakan. Kemudian balon itu mulai jatuh.
Presiden Joe Biden telah mengeluarkan perintah pada Rabu (1/2/2023) untuk menembak jatuh balon tersebut. Tetapi Pentagon merekomendasikan menunggu sampai itu dapat dilakukan di atas perairan terbuka untuk melindungi warga sipil dari puing-puing yang jatuh ke darat dari ketinggian ribuan meter di atas lalu lintas udara komersial.
"Kami berhasil menurunkannya, dan saya ingin memuji penerbang kami yang melakukannya," kata Biden.
Penembakan terjadi tak lama setelah pemerintah AS memerintahkan penghentian penerbangan masuk dan keluar dari tiga bandara South Carolina. Kketiga bandara tersebut yakni, Wilmington, Myrtle Beach dan Charleston.