SYDNEY, iNews.id – Australia memerintahkan ribuan penduduk di barat daya Sydney agar mengungsi karena adanya cuaca buruk, Minggu (3/7/2022). Hujan lebat, angin kencang, serta banjir yang melanda kota terbesar di benua kanguru itu diprediksi lebih buruk daripada bencana serup yang melanda wilayah tersebut pada tahun lalu.
Hujan lebat dan meluapnya sejumlah bendungan dan sungai meningkatkan ancaman banjir bandang dan tanah longsor di sepanjang pantai timur Negara Bagian New South Wales (NSW), mulai dari Newcastle hingga Teluk Batemans. Intensitas hujan pun diperkirakan meningkat pada malam ini.
“Jika kita masih aman pada 2021, jangan berasumsi juga akan aman malam ini. Ini adalah situasi yang berkembang pesat dan kita bisa melihat dengan baik daerah yang terkena dampak yang belum pernah mengalami banjir sebelumnya,” kata Menteri Layanan Darurat NSW, Steph Cooke, dalam sebuah pernyataan di televisi, Minggu malam waktu setempat.
Sebelumnya, dia meminta masyarakat untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan liburan mereka. Pasalnya, cuaca buruk melanda banyak daerah pada awal musim liburan sekolah.
“Ini adalah situasi darurat yang mengancam jiwa,” ujar Cooke.
Curah hujan di banyak daerah di NSW tercatat melebihi 200 mm. Beberapa di antaranya bahkan terkena limpahan hujan sebanyak 350 mm, menurut Biro Meteorologi Australia. Badan itu pun memperingatkan risiko banjir di sepanjang Sungai Nepean dan Hawkesbury.
Hujan deras menyebabkan bendungan utama Sydney meluap pada Minggu pagi. Otoritas air setempat pun mengatakan, hasil pemodelan menunjukkan tumpahan air itu akan sebanding dengan tumpahan besar pada Maret 2021 di Bendungan Warragamba.