SEOUL, iNews.id - Penukaran uang kertas ke bank sentral Korea Selatan melonjak tiga kali lipat pada 6 bulan terakhir dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Alasan terbanyak warga menukarkan uang kertas mereka karena terbakar atau hancur terkena air.
Sejak wabah virus corona, warga Korsel berupaya membersihkan uang mereka dengan memanaskan di microwave atau mencuci di mesin. Namun banyak dari upaya itu yang gagal, yakni uang terbakar atau hancur digulung mesin cuci.
Seorang pejabat Bank of Korea mengatakan, jumlah uang yang ditukar ke bank antara Januari dan Juni 2020 bertambah menjadi 1,32 miliar won atau sekitar Rp16,2 miliar, dibandingkan 480 juta won pada periode yang sama 2019.
"Sebagian besar uang pecahan terbakar dalam oven microwave pada paruh pertama tahun ini," kata pejabat itu, dikutip dari Reuters, Minggu (2/8/2020).
Berdasarkan pernyataan bank sentral, selain menggunakan microwave, warga juga memasukkannya ke mesin cuci.