Bank menceritakan, seseorang warga bermarga Um datang untuk menukar uang kertas 35,5 juta won yang rusak setelah dimasukkan ke mesin cuci.
Namun setelah petugas bank menyeleksi uang tersebut, Um hanya bisa mendapat 22,9 juta won atau kehilangan 35 persen dari hartanya. Sisa uang itu tak memnuhi syarat untuk ditukar. Uang itu merupakan sumbangan untuk biaya pemakaman anggota keluarga.
Kasus lain melibatkan warga bermarga Kim. Dia menaruh uang kertas 5,2 juta won dalam microwave untuk disterilkan dari virus corona. Lagi-lagi, Kim tak bisa mendapatkan kembali semua uangya karena ada sebagian kecil yang hancur total.
Sepanjang paruh pertama 2020, bank mengancurkan total uang kertas dan koin senilai 2,69 triliun won untuk berbagai alasan. Sementara uang yang ditukar mencapai 6,5 miliar won.