KIEV, iNews.id – Pasokan militer dari Amerika ke Ukraina terancam mandek tatkala pembahasan di Kongres AS belum lagi mencapai kata sepakat. Celakanya, Kiev mengaku tidak punya rencana lain sebagai langkah antisipasi jika hal itu terjadi.
“Kami tidak punya rencana ‘B’ (bantuan selain dari Barat). Kami yakin dengan rencana ‘A’ (bantuan dari Barat),” kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, dalam wawancara dengan CNN, Rabu (3/1/2024), ketika ditanya “rencana B” apa yang harus dilakukan Ukraina untuk menutupi kekurangan bantuan militer.
Kuleba menuturkan, Barat memiliki sumber daya yang memadai untuk terus memberikan bantuan militer kepada Ukraina. Dia yakin, dukungan Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Ukraina tidak perlu dipertanyakan lagi.
Sebelumnya pada Rabu, Koordinator Komunikasi Strategis Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa pengiriman senjata dari Amerika untuk Ukraina harus dihentikan jika Kongres AS gagal mencapai kesepakatan mengenai bantuan militer lebih lanjut untuk Kiev.
Pada akhir Desember lalu, Kongres AS menunda liburan musim dingin tanpa mencapai kesepakatan mengenai keamanan perbatasan dan bantuan militer tambahan untuk Ukraina. Para anggota parlemen dari Partai Republik berkeras agar Presiden Joe Biden mengalokasikan anggaran untuk tindakan keamanan perbatasan yang lebih ketat dalam permintaan dana tambahan yang diajukan Pemerintah AS.
Dari usulan dana tambahan senilai 106 miliar dolar AS yang diusulkan Biden, lebih dari 60 miliar dolar AS di antaranya berupa bantuan militer untuk Ukraina. Kongres AS diperkirakan akan menyetujui RUU dana tambahan tersebut dalam bulan ini.
Negara-negara Barat telah memberikan bantuan militer dan keuangan kepada Kiev sejak dimulainya agresi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022. Kremlin secara konsisten memperingatkan agar AS dan para sekutunya tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Kiev, karena hal semacam itu hanya akan menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut.