Rajapaksa menyerahkan tugasnya kepada Wickremesinghe setelah tiba di Maladewa menggunakan pesawat militer. Sebelum itu Wickremesinghe memberlakukan keadaan darurat nasional serta jam malam di provinsi barat, yang meliputi Kolombo. Keadaan darurat diberlakukan untuk mencegah massa yang semakin destruktif.
Massa memandang Wickremesinghe sebagai sekutu Rajapaksa sehingga harus mundur dari pemerintahan.
"Kami ingin Ranil mundur. Tangkap semua orang yang membantu Gota (panggilan Gotabaya Rajapaksa) melarikan diri. Kami ingin uang yang dicuri dikembalikan," kata S Shashidharan (30), seorang demonstran.