ANKARA, iNews.id - Israel menyiksa tahanan Palestina yang akan dibebaskan di bawah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Berdasarkan rencana perdamaian Gaza yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, Hamas akan membebaskan 48 sandera Israel yang masih hidup maupun tewas. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang menjalani hukuman penjara seumur hidup.
Sebuah video yang beredar di media sosial sejak Sabtu lalu memperlihatkan petugas keamanan Israel menyiksa tahanan di penjara Negev.
Kantor Media Palestina yang berafiliasi dengan Hamas menerbitkan video tersebut di akun media sosial, mengutip sumber-sumber media Israel. Rekaman tersebut menunjukkan sekelompok tahanan Palestina dengan tangan terikat di belakang punggung, dipaksa berjalan berbaris dengan mata tertutup sambil menundukkan kepala, dikelilingi oleh tentara dan polisi Israel.
Kantor media menyatakan, video tersebut mendokumentasikan adegan menyakitkan yakni perlakuan brutal pasukan Zionis terhadap para tahanan. Mereka yang disiksa itu masuk daftar akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.
Amjad Al Najjar, ketua Klub Tahanan Palestina, dalam keterangan di Facebook, mengatakan media-media Israel merilis video penyiksaan brutal dari Penjara Gurun Negev sebelum pembebasan mereka.
Berdasarkan terjemahan dalam video tersebut diketahui, mereka yang ditunjukkan dalam gambar merupakan tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup. Mereka sedang dalam persiapan dipindahkan sebagai langkah deportasi ke Gaza.
Selain itu tentara Zionis mendatangi rumah-rumah keluarga para tahanan Palestina sebelum pembebasan. Salah satu rumah yang didatangi adalah Murad Id’ees di Beit Amra, Kita Hebron, Tepi Barat.