Menurut Khaw, hingga Kamis (6/11/2018) ada 14 pelanggaran dilakukan kapal Malaysia dan menyebutnya sebagai provokasi terang-terangan dari Malaysia.
Malaysia juga menjawab TPN pertama Singapura pada 5 November, mengatakan batas pelabuhan Johor Baru yang diubah tidak mengganggu perairan Singapura. Selain itu kapal pemerintah Malaysia berpatroli di perairan teritorial Malaysia.
Sebagai balasan, Singapura memperluas batas pelabuhan secara tiba-tiba yakni mulai Kamis.
Pada Rabunya, Loke memperjelas bahwa perselisihan soal perairan Tuas karena reklamasi Singapura yang dilakukan beberapa tahun terakhir.
Menurut dia, sesuai dengan hukum internasional, laut teritorial Singapura tetap bisa berubah sekalipun reklamasi dilakukan hampir ke batas terluar teritorialnya.