NEW YORK, iNews.id - Kasus pemerkosaan kelompok bersenjata di wilayah Tigray, Ethiopia, sangat mengkhawatirkan. Data PBB mengungkap, lebih dari 500 kasus pemerkosaan dilaporkan di lima fasilitas medis wilayah Tigray.
PBB memperingatkan jumlah korban pemerkosaan sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak yang tak melapor akibat stigma.
"Ada perempuan mengatakan mereka diperkosa oleh pelaku bersenjata. Mereka juga menceritakan pemerkosaan berkelompok, pemerkosaan di depan anggota keluarga, serta pria dipaksa memerkosa anggota keluarga mereka di bawah ancaman," kata Wafaa Said, wakil koordinator bantuan PBB di Ethiopia, dalam pengarahan kepada negara-negara anggota PBB di New York, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/3/2021).
Said menambahkan, setidaknya 516 kasus pemerkosaan dilaporkan di lima fasilitas medis yakni di Mekelle, Adigrat, Wukro, Shire, dan Axum.
“Sebagian besar pengungsi tidak membawa apa-apa selain pakaian yang menempel di tubuh. Mereka umumnya trauma dan bercerita tentang perjalanan sulit yang harus ditempuh demi menyelamatkan diri. Beberapa melaporkan berjalan kaki selama 2 pekan, bahkan yang lainnya menempuh 500 kilometer," ujar Said.
"Sebagian dari pengungsi dilaporkan terbunuh, terutama anak-anak muda. Orang-orang dipukuli, perempuan menjadi sasaran pemerkosaan, beberapa hamil dan melahirkan dalam perjalanan lalu bayinya meninggal," tuturnya, melanjutkan.