Selanjutnya, pada Jumat (26/5/2023), Biden menilai sangat negatif terhadap laporan Rusia telah bergerak maju dengan rencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Departemen Luar Negeri AS mengecam rencana penyebaran nuklir Rusia.
AS sendiri mengatakan dunia menghadapi bahaya nuklir paling parah sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Itu lantaran pernyataan Presiden Vladimir Putin selama konflik Ukraina. Sebaliknya, Moskow mengatakan posisinya telah disalahtafsirkan.
Putin telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Moskow akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan diri.
Senjata nuklir taktis digunakan untuk keuntungan taktis di medan perang. Biasanya hasilnya lebih kecil daripada senjata nuklir strategis yang dirancang untuk menghancurkan kota-kota AS, Eropa, atau Rusia.
AS telah mengerahkan senjata nuklir di Eropa Barat sejak Presiden AS, Dwight D Eisenhower mengesahkan penempatan mereka dalam Perang Dingin sebagai tanggapan terhadap ancaman yang dirasakan dari Uni Soviet. Senjata nuklir AS pertama di Eropa dikerahkan di Inggris pada tahun 1954.
Sebagian besar detail tentang penempatan AS saat ini dirahasiakan. Tapi Federasi Ilmuwan Amerika mengatakan bahwa AS memiliki 100 senjata nuklir taktis B61 yang dikerahkan di Eropa di antaranya Italia, Jerman, Turki, Belgia, dan Belanda.