"Pada 2017, dalam beberapa bulan setelah memulai pengiriman 737 Max, para teknisi di Boeing mengidentifikasi bahwa perangkat lunak sistem tampilan 737 Max tidak dengan benar memenuhi persyaratan peringatan AOA Disagree," demikian pernyataan Boeing, seperti dilaporkan AFP, Senin (6/5/2019).
"Perangkat lunak yang dikirim ke Boeing menghubungkan peringatan AOA Disagree dengan indikator AOA, yang merupakan fitur opsional," kata pernyataan itu.
"Karena itu, perangkat lunak mengaktifkan peringatan AOA Disagree hanya jika maskapai memilih untuk indikator AOA."
"Tinjauan Boeing menetapkan bahwa tidak adanya peringatan AOA Disagree tidak berdampak buruk terhadap keselamatan atau operasi pesawat. Kami menyimpulkan bahwa fungsionalitas yang ada bisa diterima sampai peringatan dan indikator dapat dihapuskan dalam pembaruan perangkat lunak sistem tampilan yang direncanakan berikutnya," kata Boeing.
"Kepemimpinan senior perusahaan tidak terlibat dalam peninjauan dan pertama kali menyadari masalah ini setelah kecelakaan Lion Air."
Seluruh armada Boeing 737 Max sudah di-grounded tidak lama setelah kecelakaan Ethiopian Airlines pada Maret. Saat ini para penyelidik masih mempelajari insiden-insiden tersebut dan para teknisi mencari solusinya.