Laporan intelijen bertajuk 'Tinjauan Ancaman Dunia' itu juga menyoroti berkembangnya ancaman dari China dan Rusia yang "semakin sejalan" sejak pertengahan 1950-an.
Kedua negara disebut punya kemampuan mata-mata siber canggih, yang mungkin bakal digunakan untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS 2020.
Di samping itu, laporan tersebut mengungkap bahwa Iran saat ini tidak sedang membuat senjata nuklir.
"Walaupun kemampuan militer yang meningkat dan ambisi regionalnya mungkin akan mengancam kepentingan AS di masa mendatang," sebut Coats.
Dalam sesi dengar pendapat di Senat, Direktur CIA Gina Haspel mengatakan Iran secara teknis mematuhi perjanjian nuklir 2015 walau AS menarik diri.