YANGON, iNews.id - Korban sipil terus berjatuhan dalam aksi demonstrasi menentang kudeta di Myanmar. Kali ini tujuh warga tewas tertembus peluru tajam aparat keamanan, Kamis (11/3/2021).
Lembaga hak asasi manusia Amnesty International mengatakan, militer negara itu menggunakan taktik yang biasa dipakai di medan perang untuk menghadapi demonstran. Enam orang tewas ditembak di jalanan di pusat Kota Myaing, sementara satu orang tewas di distrik North Dagon di Yangon, kota terbesar Myanmar.
Foto-foto yang dibagikan para demonstran menunjukkan korban tewas terbaring tengkurap di jalan, dengan kepala berlumuran darah.
"Kami melakukan unjuk rasa dengan damai, saya tidak percaya mereka (aparat) melakukan ini,” ujar seorang pria berusia 31 tahun, yang membantu membawa jenazah korban ke rumah sakit, dikutip Reuters, Kamis (11/3/2021).
Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar mengatakan, lebih dari 60 demonstran tewas dan sekitar 2.000 orang ditahan oleh aparat keamanan sejak kudeta 1 Februari. Mereka turun ke jalan untuk menuntut kudeta dihentikan, dan meminta dibebaskannya pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan tahanan lainnya.