GAZA, iNews.id - Militer Israel membunuh setidaknya 357 orang selama gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza yang berlaku sejak 10 Oktober lalu. Selain itu 903 lainnya luka-luka.
Pasukan Zionis terus menyerang seluruh wilayah Gaza selama gencatan senjata berlangsung, menggunakan drone, jet tempur, artileri, maupun senjata ringan.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan, sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu, 38 orang ditahan secara sewenang-wenang oleh tentara Israel.
Kantor Media Pemerintah Gaza juga mendokumentasikan 591 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, termasuk penembakan langsung terhadap warga sipil dan rumah serta tenda, pengeboman, hingga penghancuran rumah.
"(Pelanggaran-pelanggaran ini merupakan bukti) Upaya keras penjajah (Israel) untuk melemahkan perjanjian dan menciptakan realitas berdarah di lapangan yang mengancam keamanan dan stabilitas di Jalur Gaza," bunyi pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza, dikutip Senin (1/12/2025).
Disebutkan pula serangan Israel berulang kali di masa gencatan senjata merupakan kejahatan sistematis yang bertujuan untuk memperluas kehancuran serta hukuman kolektif bagi penduduk Gaza. Ini merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa.
Kantor Media Pemerintah Gaza mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, negara-negara mediator, para penjamin gencatan senjata, serta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan tindakan serius guna menghentikan serangan Israel dan memaksa negara Yahudi itu untuk mematuhi perjanjian tersebut.