TEL AVIV, iNews.id - Dampak perang Gaza terus merembet ke berbagai aspek kehidupan masyarakat Israel, bukan hanya merenggut nyawa dan menghancurkan infrastruktur, tapi juga memicu gelombang krisis kesehatan mental nasional.
Salah satu konsekuensi paling mengkhawatirkan adalah lonjakan drastis penyalahgunaan narkoba, yang kini mencapai level tertinggi dalam sejarah Israel modern.
Laporan surat kabar Yedioth Ahronoth mengungkap, hampir 2 juta warga Israel, termasuk tentara aktif dan pasukan cadangan, membutuhkan dukungan psikologis sejak perang pecah pada Oktober 2023.
Krisis mental itu, menurut para pakar, berkelindan dengan meningkatnya kasus kecanduan narkoba yang melonjak tajam selama dua tahun terakhir.
Kecanduan Meledak: Dari 1:10 Jadi 1:4
Psikolog klinis Merav Roth memaparkan data mencengangkan pada 2018, 1 dari 10 warga Israel berada di ambang kecanduan narkoba. Kini, angkanya meroket menjadi 1 dari 4. Kenaikan ini berarti peningkatan 250 persen hanya dalam beberapa tahun, sebuah tren yang disebut para ahli sebagai “alarm nasional” yang menandai betapa dalamnya krisis sosial di negeri tersebut.
Lonjakan ini terutama terjadi akibat stres berat berkepanjangan, trauma perang, runtuhnya dukungan sosial dan keluarga, kesepian dan kepanikan massal saat sirene dan serangan berulang, serta minimnya akses terhadap bantuan profesional.
Perang Bikin Masyarakat Israel Runtuh Secara Psikologis
Sejak Perang Gaza pecah, banyak warga Israel kehilangan stabilitas emosional. Dua tahun hidup dalam ketidakpastian telah membuat sebagian besar masyarakat mendekati titik jenuh. Mereka yang dulu menunjukkan solidaritas tinggi kini justru mengalami depresi, kecemasan kronis, dan tekanan mental berlapis.
Para penyintas trauma dan psikolog memperingatkan bahwa kekurangan terapis mencapai titik akut, waktu tunggu layanan psikologis melejit berbulan-bulan, infrastruktur kesehatan mental Israel sudah tidak mampu menampung beban krisis.
Akibatnya, banyak warga beralih pada narkoba sebagai pelarian cepat terhadap stres, rasa takut, dan kelelahan mental yang tak tertahankan.