RIYADH, iNews.id - Untuk pertama kalinya, Arab Saudi mengungkap kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2 Oktober 2018 di kantor konsulat di Istanbul, Turki.
Juru bicara kantor jaksa penuntut di Riyadh, sebagaimana dilaporkan AFP, Kamis (15/11/2018), mengungkap, ada dua pejabat senior kerajaan yang mengeluarkan perintah pembunuhan.
Jaksa memastikan, perintah itu bukan datang dari Putra Mahkota Pangeran Muhammed bin Salman (MBS). Disebutkan, MBS tidak mengetahui adanya pembunuhan di kantor konsulat. Ini sekaligus menepis laporan dari pejabat dan media Turki soal keterlibatan MBS bedasarkan dari rekaman suara.
Lebih lanjut jaksa mengungkap, satu dari dua pejabat itu adalah wakil kepala intelijen Saudi, Ahmed Al Assiri. Peran Al Assiri adalah memaksa Khashoggi untuk pulang ke Saudi.
Seperti diketahui, sejak September 2017, Khashoggi meninggalkan Saudi dan menetap di Virginia, Amerika Serikat. Pengkritik kebijakan MBS itu pergi ke pengasingan karena mendapat ancaman.