Setelah berdiskusi dengan para pejabat tinggi militer, Gallant menyetujui rekomendasi untuk pemanggilan pertama mahasiswa ultra-Ortodoks ke militer yakni mulai Agustus.
Aturan itu terpaksa dijalankan karena Israel membutuhkan tentara. Padahal para politisi sayap kanan yang menjadi bagian koalisi pemerintahan Benjamin Netanyahu menentangnya. Pemerintahan Netanyahu kini bergantung pada dua partai ultra-Ortodoks yang selama ini mendapat keuntungan dari pengecualian kelompok mereka dari wajib militer. Kebijakan tersebut menjadi kunci untuk menjaga mereka tak terpapar dunia militer yang bisa mengikis pemahaman dan tradisi.
Warga Israel terikat hukum untuk bertugas di militer dengan durasi antara 24 hingga 32 bulan, sebelum aturan baru diterapkan.
Selain kelompok ultra-ortodoks, berdasarkan undang-undang (UU), komunitas Arab-Israel juga dikecualikan dari wajib militer. Meski demikian mereka tetap bisa bergabung ke militer jika ingin.