"Saya tidak menyangka sama sekali, apa Anda melihat peristiwa Pearl Harbour terjadi (di sini)?"
Sementara itu jaksa penuntut Jepang membantah klaim Ghosn dengan menyebutnya sebagai pernyataan yang salah besar.
"Tuduhan Ghosn sepenuhnya mengabaikan perilakunya sendiri. Kecaman sepihak terhadap sistem peradilan Jepang sungguh tidak dapat diterima," kata kantor kejaksaan Tokyo, dalam pernyataan.
Bos perusahaan otomotif aliansi Nissan-Renault-Mitsubishi itu selama bertahun-tahun dihormati di Jepang karena berhasil membalikkan kondisi perusahaan Nissan yang sakit.
Pada Rabu malam, jaksa penuntut Lebanon memanggil pria yang memiliki tiga kewarganegaraan, yakni Brasil, Lebanon, dan Prancis, itu untuk dimintai keterangan pada Kamis, terkait dengan Red Notice yang dikeluarkan Interpol.
Pria 65 tahun itu juga akan dimintai keterangan terkait laporan pengacara Lebanon soal perjalanannya ke Israel saat masih menjadi bos Renault-Nissan. Lebanon secara teknis masih berstatus perang dengan Israel.