WASHINGTON, iNews.id - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi menyatakan, mata-mata mereka mengambil celana dalam Abu Bakar Al Baghdadi, yang kemudian digunakan dalam tes DNA untuk memastikan jati diri sang pemimpin ISIS.
Komandan senior SDF, Polat Can, mengatakan sumbernya juga memainkan peran penting dalam menemukan lokasi pimpinan ISIS tersebut sebelum dilakukannya operasi pasukan khusus AS di Suriah.
Baghdadi meledakkan dirinya menggunakan rompi bom pada saat penyergapan. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecilkan peran pasukan Kurdi.
Ketika mengumumkan serangan 27 Oktober, Trump mengatakan Kurdi memberikan informasi yang membantu. Namun dia menambahkan, "Mereka sama sekali tidak melakukan peran militer."
Can menegaskan, lewat serangkaian cuitan di Twitter pada Senin, bahwa SDF berperan penting dalam serangan tersebut.