Maduro sendiri menuduh AS melancarkan serangan "cybernetic" dan "elektromagnetik" terhadap pembangkit listrik tenaga air Guri milik Venezuela, yang menyuplai 80 persen listrik kepada 30 juta penduduk negara itu.
Infrastruktur Venezuela menurun selama bertahun-tahun karena kurangnya investasi, eksodusnya para ahli yang signifikan, dan praktik pemerintah menempatkan militer bertanggung jawab atas fasilitas dan perusahaan sipil utama. Hal itu tidak hanya berdampak pada jaringan listrik tetapi juga industri minyak vital negara itu.
Situasi makin memburuk dengan dijatuhkannya sanksi berturut-turut dari AS terhadap rezim Maduro, termasuk langkah-langkah yang sangat membatasi ekspor minyaknya.