BEIJING, iNews.id – China mengingatkan Australia agar berhati-hati dengan Jepang. Menurut Beijing, Canberra harus mengingat kejahatan perang Jepang selama Perang Dunia Kedua sebelum menyesuaikan diri dengan kekuatan kawasan Asia Pasifik itu.
Kelompok kiri-tengah yang saat ini berkuasa di Australia, sedang berusaha memperbaiki hubungannya dengan China—yang sangat memburuk di bawah pemerintahan konservatif sebelumnya.
Akan tetapi, Canberra baru-baru ini juga menandatangani pakta keamanan baru dengan saingan regional China, yakni Jepang. Langkah Australia itu dipandang sebagai upaya untuk membatasi kekuatan Beijing di kawasan Pasifik.
“Selama Perang Dunia II, Jepang menginvasi Australia, membom Darwin, membunuh warga Australia dan menembaki orang-orang (tahanan perang) Australia,” kata Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian, kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).
“Hati-hati dengan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Ketika seseorang mengancam Anda, dia mungkin mengancam Anda lagi. China telah menjadi temanmu,” ucapnya.
Xiao mengaku tersinggung ketika ditanya tentang duta besar Jepang untuk Australia, yang mengatakan kepada surat kabar The Australian bahwa ada kebutuhan untuk tetap waspada terhadap China.
China memberlakukan tarif pada ekspor utama Australia seperti jelai dan anggur pada puncak perselisihan pada 2020. Beijing pun secara tidak resmi menghentikan impor batu bara Australia.