Alasan serupa digunakan pemerintah China untuk melakukan kekerasan terhadap muslim Uighur di Xinjiang.
Ma Haiyun, asisten profesor di Frostburg State University, Maryland, Amerika Serikat, yang mempelajari Islam di China, mengatakan, pengetatan di Utsul mengungkapkan wajah asli komunis China terhadap komunitas lokal.
"Ini tentang mencoba memperkuat kontrol negara. Ini murni anti-Islam," kata Ma.
Pemerintah China berulang kali tindakan mereka menentang Islam. Namun di bawah kendali Xi Jinping, Partai Komunis semakin keras melarang akivitas dan simbol Islam.
Tindakan keras Komunis sangat kentara terhadap etnis Uighur, banyak dari mereka ditahan di kamp-kamp dan dipaksa melakukan aktivitas yang bertentangan dengan syariat agama, seperti dipaksa mengonsumsi daging babi, dilarang salat, puasa, dan sebagainya.