China Minta Ribuan Restoran Muslim di Beijing Copot Logo Bertulisan Arab

Nathania Riris Michico
Aksara Arab pada papan nama di sebuah toko makanan halal di kawasan Niujie, Beijing, tampak ditutupi kain. (Foto: Reuters)

Namun kaum Muslim menjadi perhatian khusus sejak kerusuhan 2009 antara Muslim Uighur dan mayoritas suku Han China di Xinjiang, rumah etnis minoritas Uighur.

Para analis berpendapat, Partai Komunis khawatir pengaruh-pengaruh asing bisa membuat kelompok-kelompok agama makin sulit dikontrol.

"Bahasa Arab dianggap sebagai bahasa asing dan pengetahuan mengenai bahasa Arab sekarang dipandang sebagai sesuatu di luar kontrol negara," kata Darren Byler, seorang pakar antropologi di Universitas Washington, yang mempelajari Xinjiang.

Sedangkan Kelly Hammond, seorang asisten profesor di Universitas Arkansas yang mempelajari etnis minoritas Muslim Hui di China, mengatakan langkah-langkah itu adalah bagian dari 'upaya menciptakan kenormalan baru.'

Beijing adalah rumah bagi sekitar 1.000 toko dan restoran halal, menurut data aplikasi jasa pengiriman makanan Meituan Dianping. Bisnis-bisnis tersebut tersebar di seluruh kawasan Muslim bersejarah di Beijing dan kawasan lainnya.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet

Bisnis
10 hari lalu

Formas Buka Jalan Investasi China, KEK Batang Disiapkan Jadi Lokomotif Industri

Nasional
11 hari lalu

Banjir Barang asal China, Pemerintah Siapkan Aturan Pembatasan Impor

Nasional
12 hari lalu

Menteri UMKM Soroti Masuknya Barang Impor asal China: Jumlahnya Banyak Sekali

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal