"Semuanya terkunci di bawah istilah keamanan nasional," kata Tian.
Laporan itu juga mengungkap, empat perusahaan China semuanya berada di peringkat 20 besar.
Meskipun tidak ada data statistik resmi tentang ekspor senjata China, laporan itu mencatat bahwa industri senjata telah berkembang ke titik di mana ada peningkatan permintaan luar negeri.
SIPRI menyebut, China diperkirakan negara eksportir senjata terbesar kelima di dunia.
Tian mengatakan, salah satu cerita sukses China di pasar global adalah keberhasilan mereka mengembangkan drone atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Pesawat itu bahkan telah digunakan dalam konflik di Libya dan Yaman.
Masuknya China dalam pasar perdagangan senjata meningkatkan kekhawatiran terkait dengan perdamaian internasional. Pasalnya China belum menandatangani banyak peraturan pengendalian senjata, termasuk Perjanjian Perdagangan Senjata yang disetujui oleh Majelis Umum PBB pada 2013.
Sayangnya, kata Tian, saat ini tak ada aturan yang membatasi ekspor persenjataan.
"Tidak ada sistem mengikat yang dapat meminta pertanggungjawaban China dan para eksportir lain," kata Tian.