BEIJING, iNews.id – China mengumumkan penghentian impor daging dari beberapa negara di Benua Amerika dan Eropa, Kamis (2/7/2020). Langkah itu sebagai upaya untuk memperketat impor makanan beku di tengah terjadinya gelombang kedua Covid-19 di Kota Beijing.
Eksportir daging unggas asal Brasil, Jbs Aves Ltda mengaku telah menghentikan ekspornya ke China secara sukarela pada 26 Juni sebagaimana tercantum di laman Kementerian Bea Cukai China (GAC), Jumat (3/7/2020). Demikian pula dengan eksportir daging sapi asal Argentina yang rela menghentikan ekspornya ke negara berpenduduk terbanyak di dunia itu sejak 22 Juni.
GAC juga telah menghentikan sejumlah permohonan impor dari beberapa negara sejak 27 Juni, di antaranya eksportir daging babi dari Jerman Danish Crown Fleisch GmbH, dua eksportir daging sapi dan daging unggas dari Brasil, satu eksportir daging sapi dari Kanada, dan empat perusahaan peternakan babi dari Belanda.
Jiao Shanwei selaku pemimpin redaksi cngrain.com, laman berita khusus makanan pokok milik China, menilai penghentian impor tersebut dampaknya tidak signifikan terhadap pasokan daging domestik. Ini karena persediaan babi hidup di China melimpah, bahkan produk daging unggasnya juga surplus.
“Kalau kasus Covid-19 di beberapa negara turun, China akan meningkatkan impor daging pada triwulan keempat,” ujarnya dikutip media setempat.