Penayangan para pengemplang utang ini membuat banyak warganet kaget namun umumnya mendukung tindakan pemerintah.
"Saya menyarankan agar ini dilakukan di seluruh negeri," tulis satu akun Weibo, Eden-Lee.
Namun, kendati ada berbagai usaha tersebut, Pengadilan Liandu menyatakan baru 80 dari 5.478 orang yang wajahnya ditayangkan selama 2018 yang membayar utang mereka.
Dan tidak semua warga China mendukung usaha mempermalukan warga di depan publik tersebut.
"Jujur saja, saya tidak keberatan bila tayangan itu berisi para penjahat yang dicari. Pihak berwenang sepenuhnya mampu mencari para pengemplang utang ini tanpa harus membuat mereka malu," kata warganet, di Weibo.
"Mengapa harus melakukan cara yang mirip dengan apa yang terjadi semasa Revolusi Kebudayaan?" ujar warganet lain.