BEIJING, iNews.id - China membela kamp-kamp pendidikan yang mereka bangun di Xinjiang. China menyatakan akan melanjutkan "pelatihan" bagi warga, menyusul bocornya dokumen pemerintah yang berisi pengawasan dan kontrol Muslim Uighur di kawasan itu.
Pemerintah China meluncurkan propaganda dalam beberapa hari terakhir untuk membenarkan tindakan keras mereka setelah dokumen rahasia soal kampp di Xinjiang bocor; dan Kongres Amerika Serikat (AS) mengesahkan RUU yang menyerukan sanksi terhadap pejabat yang terlibat dalam kebijakan kontroversial itu.
Dalam sebuah konferensi pers, Shohrat Zakir, ketua wilayah barat, menolak dugaan kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para ahli asing bahwa lebih dari satu juta Muslim Uighur dan sebagian besar Muslim minoritas ditahan di fasilitas itu.
Namun dia juga tidak memberikan angka pasti berapa jumlah orang yang ada di sana, yang mereka gambarkan sebagai "pusat pendidikan kejuruan".
"Siswa dengan bantuan pemerintah telah merealisasikan pekerjaan yang stabil (dan) meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Zakir, seperti dilaporkan AFP, Senin (9/12/2019).