Rusia sebelumnya menargetkan angka tersebut dicapai pada musim gugur, namun pada Selasa lalu Kremlin memastikan pencapaian meleset.
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan, vaksin booster akan menggunakan salah satu dari empat produk yang sudah mendapat izin. Produk Sputnik V akan digunakan di delapan klinik kotanya.
Para ilmuwan yang mengembangkan Sputnik V sebelumnya mengatakan, vaksin tersebut bisa memberikan perlindungan bagi pengguna 6 bulan lebih. Namun mereka merekomendasikan dosis booster perlu diberikan di jeda waktu tersebut guna memastikan jumlah antibodi di tubuh pengguna berada pada tingkat tinggi untuk melawan varian Delta.
“Kita perlu mengawasi strain ini, menjaga tingkat antibodi tetap tinggi melalui vaksinasi ulang,” kata Alexander Gintsburg, direktur Institut Gamaleya, perusahaan yang mengembangkan Sputnik V, dikutip dari Reuters.