Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki menyatakan pemerintah Polandia memberikan bantuan tank ke Ukraina, dengan nominal sebesar lebih dari 1,6 miliar dolar AS. Polandia juga memberikan bantuan humanisme dengan menyiapkan gedung lembaga publik bagi lebih dari satu juta warga Ukraina untuk melakukan pengungsian.
Diketahui, Polandia memasok puluhan ribu peluru, amunisi artileri, rudal anti-pesawat, mortir ringan, dan drone pengintai.
Spanyol juga berada di antara sederet negara yang memberikan pasokan senjata untuk Ukraina. Peralatan militer dari Spanyol tersebut seberat 200 ton, yang mencakup kendaraan angkut berat dan amunisi.
Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles mengatakan pada Jumat, 4 Maret 2022, pihaknya telah menyiapkan 1.370 peluncur granat anti-tank, 700.000 senapan mesin, dan senapan mesin ringan yang akan dikirimkan lewat jalur udara dengan 2 buah pesawat.
Pesawat tersebut akan mendarat pada perbatasan Ukraina-Polandia agar pasukan militer Ukraina bisa segera mengambilnya. Adapun rincian persenjataan yang dipasok Spanyol berupa 1.370 peluncur granat, 700.000 butir amunisi dan senapan mesin ringan, 20 ton obat-obatan, pertahanan, dan alat pelindung diri seperti helm, jaket anti-peluru, dan rompi pelindung NBC (nuklir-biologis-kimia).
Jerman memberikan dana sebesar 37 juta euro atau setara Rp376 miliar untuk membantu pembangunan ulang infrastruktur Ukraina, terutama membangun permukiman dan jaringan listrik. Selain itu, Jerman juga tengah dalam pertimbangan untuk menyetujui pengiriman 100 kendaraan tempur infanteri tua Marder ke Ukraina.
Jerman memasok 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger, 1.500 rudal anti-pesawat, perlengkapan penglihatan malam, 100 senapan mesin dan amunisi, serta izin yang diberikan negara lain untuk mengirimkan 14 kendaraan lapis baja.