Daftar Negara Sering Ganti Pemimpin, Nomor 1 Tetangga Indonesia 3 Kali Ganti Perdana Menteri

Ajeng Wirachmi
Malaysia mengganti 2 PM dalam 2 tahun dan akan menggelar pemilu pada 19 November 2022 (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Ketidakstabilan politik bisa memicu pergantian pemerintahan meski belum selesai masa jabatan normalnya. Ini terjadi di beberapa negara, bahkan kepala pemerintahan bisa berganti beberapa kali dalam satu periode normal.

Dalam sistem pemerintahan seperti ini, seorang perdana menteri (PM) biasanya akan mundur jika partai koalisinya kehilangan suara mayoritas di parlemen. 

Penyebabnya bisa beberapa hal, namun umumnya ada mitra koalisi yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintahan sehingga menarik dukungan. Selain itu seorang perdana menteri juga bisa mundur atas desakan dari internal, seperti terjadi di Inggris.

Berikut beberapa negara yang sering berganti kepala pemerintahan:

1. Malaysia

Dalam kurun waktu 2 tahun, Malaysia telah berganti 2 perdana menteri. Dimulai dari Mahathir Mohamad setelah koalisinya, Pakatan Harapan, memenangkan pemilu ke-14 pada 2018. Saat itu Malaysia sedang heboh dengan skandal nega korupsi yang menjerat Najib Razak.

Namun pada 2020, Mahathir mundur dari jabatannya setelah mengalami konflik internal dengan rekan koalisi Anwar Ibrahim. Selain itu beberapa partai meninggalkan koalisi sehingga Pakatan Harapan tak mendapat dukungan mayoritas lagi di parlemen Majelis Rakyat.

Mahathir menyerahkan surat pengunduran diri pada 24 Februari 2020 kepada Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al Mustafa Billah Shah. 

Posisi PM kemudian berpindah kepada Muhyiddin Yassin yang menjabat sejak 1 Maret 2020 sampai 16 Agustus 2021. Muhyiddin kemudian lengser setelah dukungannya berkurang. Setelah itu Ismail Sabri Yakoob didapuk menjadi PM Malaysia, 5 hari usai mundurnya Muhyiddin. 

Malaysia akan menggelar pemilu lagi pada 19 November mendatang, peluang Ismail Sabri untuk mempertahankan jabatannya tetap besar. Pemilu ini pun sebenarnya dipercepat dari jadwal seharusnya pada 2023. Ismail memutuskan membubarkan parlemen pada bulan lalu yang membuka jalan digelarnya pemilu. Desakan muncul setelah bebrapa politisi penting di koalisi terjerat korupsi.

Mahathir tak ingin begitu saja membiarkan kepemimpinan jatuh ke UMNO. Dia kembali menjajaki kerja sama dengan Anwar Ibrahim untuk bersatu di pemilu mendatang.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 jam lalu

Trump Sebut Hamas Mudah Dihancurkan, tapi...

Internasional
2 jam lalu

Sadis! Gempur Gaza Lagi, Pasukan Israel Bom Rumah Dihuni 40 Orang Sekeluarga

Internasional
2 jam lalu

Gempur Gaza Habis-habisan, Tentara Israel Bunuh 63 Warga dalam Semalam

Internasional
4 jam lalu

Presiden Lai: Taiwan Meneladani Bangsa Yahudi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal